Hasil kesepakatan dalam pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) atau KTT ASEAN yang berlangsung pada 10-11 Mei di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur akan berdampak positif untuk ekonomi dalam jangka panjang.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menuturkan, dari hasil kesepakatan dalam pertemuan KTT ASEAN meski tidak mengingat dalam ASEAN Leaderships tetapi kalau di jalankan positif untuk jangka panjang.
Bhima mencontohkan hal itu terkait meningkatkan pembayaran lintas, upaya mendorong mata uang lokal, digitalisasi, menjaga stabilitaas kawasan ASEAN. Bhima menilai, hal tersebut jika di jalankan berdampak positif untuk ekonomi dalam jangka panjang.
“Kalau di jalankan efek perdagangan inter ASEAN akan mengalami kenaikan. Kemudian kawasan ASEAN jauh lebih stabil di tengah gejolak yang di timbulkan kawasan Eropa dan Amerika Serikat,” kata dia saat di hubungi Liputan6.com, Jumat (12/5/2023).
Ia menambahkan, hal lebih penting lagi, kawasan ASEAN punya daya tarik yang di sebut episentrum basis manufaktur, jasa dan basis peningkatan nilai tambah yang berdampak jangka panjang sehingga di harapkan dapat di laksanakan pemerintah Indonesia.
Pernyataan Jokowi
Adapun Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Pemimpin Negara ASEAN telah sepakati penguatan Konektivitas Pembayaran Regional atau Regional Payment Connectivity (RPC). Selain itu, Pemimpin Negara ASEAN juga sepakat transaksi mata uang lokal masing-masing negara atau Local Currency Transaction (LCT).
Jokowi menuturkan, kedua kesepakatan tersebut bertujuan membangun visi di antara pemimpin Negara ASEAN untuk mengembangkan sektor keuangan yang stabil sebagai fondasi untuk integrasi ekonomi kawasan.
Pernyataan KTT Asean
“Implementasi transaksi mata uang lokal dan konektivitas pembayaran digital antar negara sepakat untuk di perkuat, ini sejalan tujuan sentral lintas ASEAN agar ASEAN semakin kuat dan semakin mandiri,” kata Jokowi dalam keterangan tertulis Bank Indonesia.
Rupiah Stabil
Menanggapi hal itu, Bhima menilai langkah tersebut positif untuk ekonomi karena membuat rupiah lebih stabil dan perdagangan antar negara ASEAN lebih tinggi volumenya.
“Karena ketergantungan selama ini terhadap dolar AS sangat berisiko terutama di saat kebijakan moneter the Fed agresif dan terjadi pelemahan ekonomi Amerika Serikat,” ujar dia.
Selain itu, ia menuturkan, setiap perdagangan Indonesia terutama ke negara ASEAN harus di konversi ke dolar Amerika Serikat baru ke mata uang lokal sehingga tidak efisien.
Dampak Jangka Pendek
Meski demikian, dalam jangka pendek, dampak KTT ASEAN 2023, Bhima menilai tidak sebesar G20. “Scope relatif kecil ASEAN. Dan side event tak semarak seperti IMF dan World Bank karena itu efek yang di timbulkan ke pariwisata relatif kecil tetapi lebih penting hasil kesepakatannya,” ujar dia.
Mari bergabung bersama https://nusantarawanhebat.com dan maju bersama sejahterakan ekonomi Indonesia. Wujudkan Indonesia sejahtera masyarakatnya. Dapatkan banyak keuntungan dengan mendaftar di Nusantarawan Hebat.
Info lebih lanjut:
Email : [email protected]
Facebook : Nusantarawan Hebat
Youtube : Nusantarawan Hebat – N1H
Instagram : Nusantarawanhebat
Tiktok : @nusantarawanhebatn1h
Twitter : @NusantarawanN1H
Linkedin : Nusantarawan Hebat
Whatsapp: +62 811-1194-951